Kalimantan, bagian dari pulau Borneo yang berada di wilayah Indonesia, adalah salah satu kawasan dengan hutan hujan tropis tertua dan terkaya di dunia. Wilayah ini belum sepenuhnya tersentuh oleh modernisasi, menjadikannya surga tersembunyi bagi pecinta alam, penjelajah, dan wisatawan yang mencari pengalaman otentik di tengah alam liar.

Dari sungai-sungai besar yang menjadi urat nadi masyarakat lokal, hingga pertemuan langsung dengan orangutan di habitat aslinya, Kalimantan menyajikan jenis wisata yang berbeda: tenang, liar, dan penuh makna ekologis. Dalam artikel ini, kita akan menyusuri pesona Kalimantan yang unik dan mengapa wilayah ini layak menjadi destinasi perjalanan berikutnya.
Mengenal Kalimantan: Hutan, Sungai, dan Budaya
Pulau Borneo dibagi oleh tiga negara: Indonesia (Kalimantan), Malaysia, dan Brunei Darussalam. Bagian Indonesia, Kalimantan, terbagi menjadi lima provinsi: Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, Timur, dan Utara. Wilayah ini terkenal dengan hutan tropis yang luas, flora-fauna endemik, serta sungai-sungai yang menjadi jalur transportasi utama.
Hutan hujan Kalimantan adalah rumah bagi berbagai spesies langka, seperti orangutan, bekantan, macan dahan, dan burung enggang. Sementara itu, masyarakat Dayak sebagai suku asli Kalimantan mempertahankan kearifan lokal, tradisi, dan seni ukir yang menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia.

Taman Nasional Tanjung Puting: Surga Orangutan
Salah satu destinasi paling terkenal di Kalimantan adalah Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah. Taman ini adalah salah satu tempat terbaik di dunia untuk melihat orangutan di habitat aslinya. Didirikan pada tahun 1982, kawasan ini menjadi rumah bagi ribuan orangutan yang hidup bebas di tengah hutan.
Untuk mengunjungi taman ini, wisatawan biasanya memulai perjalanan dari Pangkalan Bun lalu menyusuri Sungai Sekonyer menggunakan klotok—kapal kayu tradisional yang dilengkapi dengan tempat tidur dan dek untuk bersantai. Sepanjang perjalanan, wisatawan bisa menyaksikan hutan lebat, kera bergelantungan, burung eksotis, dan tentu saja, orangutan liar yang turun dari pohon untuk makan di tempat pemberian makan (feeding station).
Menginap di atas klotok selama 2–3 malam memberikan pengalaman unik: tidur di bawah langit malam Kalimantan sambil mendengar suara hutan yang hidup. Ini adalah wisata ekowisata yang mendidik sekaligus menghibur.
Sungai Mahakam: Menyusuri Kehidupan di Kalimantan Timur

Sungai Mahakam adalah sungai terbesar di Kalimantan Timur dan memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat sekitar. Sepanjang sungai ini, kamu bisa menjumpai desa-desa tradisional Dayak, rumah panggung yang berdiri di tepi air, hingga aktivitas keseharian warga seperti memancing dan berdagang.
Salah satu highlight dari perjalanan di Sungai Mahakam adalah melihat lumba-lumba air tawar (pesut Mahakam) yang langka dan terancam punah. Mamalia unik ini hidup di daerah perairan sungai dan hanya bisa ditemukan di beberapa tempat di dunia. Selain itu, wisatawan juga bisa menjelajahi hutan bakau, lahan basah, serta danau-danau seperti Danau Melintang dan Danau Jempang.
Banyak wisatawan memilih untuk berlayar di sungai ini menggunakan kapal kayu, dengan waktu tempuh berhari-hari untuk benar-benar merasakan nuansa pedalaman. Sepanjang perjalanan, kamu akan disambut keramahan masyarakat lokal dan melihat langsung kehidupan sederhana yang sangat bergantung pada alam.
Wisata Budaya Dayak: Tradisi yang Terjaga
Salah satu kekayaan utama Kalimantan adalah suku Dayak—suku asli yang memiliki sejarah panjang, bahasa sendiri, dan kebudayaan unik. Saat mengunjungi desa-desa Dayak, kamu bisa melihat rumah panjang (lamin) yang merupakan tempat tinggal komunal dan pusat kehidupan sosial suku.

Di desa seperti Tumbang Gagu atau Tumbang Malahoi di Kalimantan Tengah, pengunjung bisa merasakan pengalaman tinggal bersama masyarakat Dayak, mengikuti ritual adat, belajar membuat kerajinan tangan, hingga mencicipi kuliner lokal. Salah satu bentuk seni terkenal dari Dayak adalah ukiran kayu dan tattoo tradisional yang memiliki makna spiritual dan status sosial.
Upacara adat seperti Naik Dango atau Gawai Dayak adalah perayaan besar yang biasanya dilakukan setelah panen. Acara ini menampilkan tari-tarian, musik tradisional (seperti sape’), dan pakaian adat berhiaskan manik-manik warna-warni yang indah.
Bukit Kelam dan Air Terjun di Kalimantan Barat
Untuk kamu yang gemar hiking dan eksplorasi, Kalimantan Barat juga menawarkan destinasi menarik seperti Bukit Kelam—sebuah batu monolit terbesar di Asia yang terletak di dekat kota Sintang. Menaiki bukit ini membutuhkan tenaga ekstra, tetapi dari puncaknya, kamu akan disuguhi panorama hutan dan sungai yang luar biasa.

Tak jauh dari sana, ada berbagai air terjun tersembunyi di pedalaman Kalimantan yang bisa menjadi spot ideal untuk petualangan dan fotografi alam. Beberapa di antaranya adalah Air Terjun Banangar, Air Terjun Riam Merasap, dan Air Terjun Mananggar yang masih jarang dijamah wisatawan.
Kalimantan Utara: Destinasi Baru yang Terus Tumbuh
Provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara, mulai menarik perhatian para pelancong yang mencari keaslian dan suasana tenang. Dengan bentang alam yang didominasi hutan dan sungai, serta akses menuju Malaysia melalui perbatasan Entikong, Kalimantan Utara menjadi titik temu antara alam dan budaya.
Salah satu tempat yang mulai populer adalah Taman Nasional Kayan Mentarang, rumah bagi berbagai satwa endemik dan masyarakat adat Dayak Kenyah. Kawasan ini menawarkan ekowisata murni, trekking di tengah hutan, serta peluang untuk tinggal di homestay bersama masyarakat lokal.
Kuliner Khas Kalimantan: Lezat dan Unik
Perjalanan ke Kalimantan belum lengkap tanpa mencoba kuliner khasnya. Setiap daerah memiliki masakan khas, seperti:
- Soto Banjar dari Kalimantan Selatan yang gurih dan kaya rempah.
- Juhu Singkah (sayur rotan muda) khas Dayak yang unik dan jarang ditemui di luar Kalimantan.
- Ikan Asap dan Lempok Durian dari Pontianak yang menjadi oleh-oleh favorit.
- Nasi kuning khas Samarinda yang disajikan dengan ayam suwir, telur, dan sambal kacang.
Kebanyakan kuliner Kalimantan memanfaatkan hasil alam, termasuk ikan sungai, umbut rotan, dan aneka daun hutan yang memiliki rasa serta khasiat obat.

Tips Berkunjung ke Kalimantan
- Pilih Musim Kemarau
Musim kemarau (sekitar Mei–September) adalah waktu terbaik untuk menjelajahi Kalimantan karena cuaca lebih bersahabat untuk kegiatan luar ruangan dan transportasi sungai. - Gunakan Pemandu Lokal
Beberapa destinasi, terutama desa-desa Dayak dan taman nasional, masih belum terlalu terhubung. Menggunakan jasa pemandu lokal tidak hanya memudahkan, tetapi juga membantu pelestarian budaya dan ekonomi setempat. - Jaga Alam dan Hormati Budaya
Sebagai wilayah dengan keanekaragaman hayati tinggi dan tradisi leluhur yang kuat, sangat penting untuk selalu menjaga kebersihan, tidak merusak lingkungan, dan mengikuti aturan adat saat mengunjungi tempat-tempat sakral.
Kesimpulan
Kalimantan adalah harta karun tersembunyi Indonesia yang menawarkan pengalaman wisata yang autentik, mendalam, dan tak terlupakan. Jauh dari keramaian kota besar, Kalimantan menghadirkan keheningan hutan, kehidupan satwa liar yang memukau, serta budaya lokal yang kaya dan hangat.
Bagi kamu yang ingin menjelajahi Indonesia lebih dalam dan menemukan sisi alam yang belum banyak terjamah, Kalimantan adalah jawabannya. Saat dunia semakin padat dan bising, Kalimantan tetap menjadi jantung hijau Nusantara—tempat di mana alam dan manusia hidup dalam harmoni.